Logika Predikat
Logika Predikat adalah perluasan dari logika proposisi dimana objek yang dibicarakan dapat berupa anggota kelompok. z logika proposisi (ingat kembali) menganggap proposisi sederhana (kalimat) sebagai entitas tunggal Sebaliknya, logika predikat membedakan subjek dan predikat dalam sebuah kalimat.
Logika Predikat adalah perluasan dari logika proposisi dimana objek yang dibicarakan dapat berupa anggota kelompok. z logika proposisi (ingat kembali) menganggap proposisi sederhana (kalimat) sebagai entitas tunggal Sebaliknya, logika predikat membedakan subjek dan predikat dalam sebuah kalimat.
Penerapan Logika Predikat merupakan
notasi formal untuk menuliskan secara sempurna definisi, aksioma, teorema matematika dengan jelas, tepat dan
tidak ambigu pada semua cabang matematika. Logika predikat dengan simbol-simbol
fungsi, operator “=”, dan beberapa aturan pembuktian cukup untuk mendefinisikan
sistem matematika apapun, dan juga cukup untuk membuktikan apapun yang dapat
dibuktikan pada sistem tersebut.
Subjek dan Predikat
Pada kalimat “Kucing itu sedang tidur”:
frase “kucing itu” merupakan subjek
kalimat frase “sedang tidur” merupakan predikat kalimat- suatu properti yang
bernilai TRUE untuk si subjek (objek pelaku) dalam logika predikat, predikat
dimodelkan sebagai sebuah fungsi P(·) dari objek ke proposisi. P(x) = “x sedang
tidur” (x adalah sembarang objek). Predikat Konvensi: varibel huruf kecil x, y,
z... Menyatakan objek/entitas; variabel huruf besar P, Q, R… menyatakan fungsi
proposisi (predikat). Perhatikan bahwa hasil dari menerapkan sebuah predikat P
kepada objek x adalah sebuah proposisi P(x). Tapi predikat P sendiri (e.g.
P=“sedang tidur”) bukan sebuah proposisi
Ekspresi Quantifier
z Quantifiers merupakan notasi yang
memungkinkan kita untuk mengkuantifikasi (menghitung) seberapa banyak objek di
semesta pembicaraan yang memenuhi suatu predikat.
z “∀”
berarti FOR∀LL (semua) atau universal quantifier.
∀x
P(x) berarti untuk semua x di semesta pembicaraan, P berlaku.
z “∃”
berarti ∃XISTS
(terdapat) atau existential quantifier. ∃x P(x) berarti terdapat x di semesta
pembicaraan. (bias 1 atau lebih) dimana P(x) berlaku.
Predikat & Kuantifier Pernyataan “x > 3” punya 2 bagian, yakni “x” sebagai subjek dan “ adalah lebih besar 3” sebagai predikat P. Kita dpt simbolkan pernyataan “x > 3” dengan P(x). Sehingga kita dapat mengevaluasi nilai kebenaran dari P(4) dan P(1). Subyek dari suatu pernyataan dapat berjumlah lebih dari satu.
Misalkan Q(x,y): x - 2y > x + y
Resolusi pada logika predikat pada
dasarnya sama dengan reolusi pada logika proporsi, hanya saja ditambah dengan
unufikasi. Pada logika predikat, prosedur untuk membuktikan pernyataan P dengan
beberapa penyataan F yang telah diketahui dengan menggunakan resolusi, dapat
dilakukan melalui algoritma sebaga berikut.
1.konversi semua proporsi F ke bentuk
klausa
2.negasikan P, dan konversikan hasil
negasi tersebut ke bentuk klausa. Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada
pada langkah 1.
3.kerjakan hingga terjadi kontradiksi
atau proses tidak mengalami kemajuan.
a.seleksi 2 klausa sebagai klausa
parent.
b.bandingkan secara bersama-sama. Klause
hasil resolve tersebut dinamakan resolvent. Jika ada pasangan literal T1 dan T2
disebut sebagai complementary literal. Jika ada lebih dari 1 complementary
literal, maka hanya sepasang yang dapat meninggalkan resolvent.
c.jika resolvent berupa klausa kosong,
maka ditemukan kontradiksi. Jika tidak, tambahkan ke himpunan kalusa yang telah
ada.
Contoh :
Misalkan terdapat
pernyataan-pernyataan sebagai berikut :
1. Andi adalah
seorang mahasiswa.
2. Andi masuk
jurusan elektro
3. Setiap
mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik.
4. Kalkulus adalah
matakuliah yang sulit.
5.Setiap mahasiswa
teknik pasti akan suka kalkulus atau akan membencinya.
6. Setiap
mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu mata kuliah.
7. Mahasiswa yang
tidak pernah hadir pada matakuliah sulit, maka mereka pasti akan tidak suka
pada matakuliah tersebut
8. Andi tidak
pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus.
Kedelapan
pernyataan diatas dapat dibawa ke bentuk logika predikat, dengan menggunakan
operator-operator logika predikat, sebagai berikut:
- Mahasiswa(Andi).
- ∀ x:Elektro(x)->Teknik(x).
- Sulit(Kalkulus).
- x:Teknik(x)->suka(x,Kalkulus) V benci,(x,Kalkulus).
- ∀x:y:suka(x,y).
- ∀x:∀y:mahasiswa(x)sulit(y) Ʌ¬hadir(x,y)->¬suka(x,y).
- ¬ hadir(Andi,Kalkulus).
Kita dapat membawa
pernyataan-pernyataan yang ada menjadi bentuk klausa (CNF) sebagai berikut :
- Mahasiswa(Andi).
- Elektro(Andi).
- ¬Elektro(x1) V Teknik(x1).
- Sulit(Kalkulus).
- ¬Teknik(x2) V suka(x2,Kalkulus) V benci(x2,Kalkulus).
- Suka(x3,fl(x3).
- ¬Mahasiswa(x4) V ¬sulit(y1) v hadir(x4,y1) V ¬suka(x4,y1).
- ¬Hadir(Andi,Kalkulus).
Sumber :
- http://sandimcs.blogspot.co.id/2014/05/logika-predikat.html
- http://pakarbelajar.blogspot.co.id/2009/08/5-fungsi-predikat-dan-kalimat.html
-http://queenfreak992.blogspot.co.id/2015/06/representasi-pengetahuan_25.html
0 komentar:
Posting Komentar