Rainbow Pinwheel Pointer

Jumat, 24 November 2017

Tugas 2 Matakuliah Audit Teknologi Sistem Informasi

Nama : Rahmat Juniarto
NPM : 18114804
Kelas : 4KA10 

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang pengamanan sumber daya (fisik dan abstrak) yang terdapat pada perangkat-perangkat teknologi informasi yang dimiliki kalangan pribadi !

Jawaban :

Sumber daya dalam teknologi informasi dibagi menjadi 2 yaitu sumber daya fisik dan sumber daya abstrak. 

- Sumber Daya Fisik

Contoh dari sumber daya fisik diantaranya keyboard, bar-code, reader, mouse, joystick, light-pen, server, LCD, Ram, dll dan biasa disebut sebagai hardware. faktor-faktor yang mempengaruhi pengamanan sumber daya fisik diantaranya :

  • Faktor Manusia
Faktor yang pertama adalah manusia karena sumber daya fisik sangat rentan terhadap pencurian oleh sebab itu harus diletakan ditempat yang aman. contoh sebuah server diletakan diruangan khusus yang hanya bisa dimasuki / diakses oleh kalangan tertentu.

  • Faktor Alam
Faktor alam juga dapat menjadi ancaman terhadap sumber daya fisik. contohnya petir dapat merusak antena / tower yang digunakan untuk server, maka diperlukan sebuah pengangkal petir untuk mencegah ancaman terhadap sumber daya fisik tersebut.

- Sumber Daya Abstrak

Contoh umum dari sumber daya abstrak diantaranya file dan program yang berisi intruksi yang dapat dijalankan oleh sistem komputer. faktor yang paling mempengaruhi untuk pengamanan sumber daya abstrak adalah serangan virus. virus dapat merusak data maupun merubah program, cara mencegahnya adalah dengan menginstal antivirus.

2. Metode / cara apa saja yang digunakan untuk mengamankan sumber daya (fisik dan abstrak) yang terdapat pada perangkat-perangkat teknologi informasi!

Jawaban :

untuk melindungi komputer dari infeksi virus, harus melakukan tindakan perlindungan secara menyeluruh. tidak cukup mengandalkan keampuhan antivirus. virus bisa menyebar melalui jaringan internet atau perangkat seperti USB. Berikut adalah cara mengamankan sumber daya fisik maupun abstrak :

  • Hindari membuka file / folder mencurigakan yang ada didalam USB. contohnya file dalam bentuk shortcut.
  • install antivirus yang bagus dan lakukan update secara berkala. tujuannya agar antivirus dapat mengenali jenis virus yang baru.
  • install software tambahan untuk spyware apabila pada antivirus belum ada.
  • pastikan firewall dalam keadaan aktif.
  • letakan server / hardware lain dalam ruangan yang aman untuk menghindari pencurian.
  • selain aman dari pencurian pastikan ruangan juga aman dari faktor alam seperti hujan dan gempa bumi.
3. Jelaskan tentang kegunaan pentingnya mengupdate sistem operasi dan aplikasi teknologi informasi !

Jawaban :

Mengupdate sistem operasi dan teknologi informasi sangat diperlukan, dimana dalam setiap update tersebut terdapat fitur-fitur baru dari versi sebelumnya, baik dibagian fungsional maupun kemanan dari sistem operasi tersebut. apabila tidak dilakukan update secara berkala sistem operasi maupun teknologi informasi akan rentan terhadap serangan virus. selain itu stabilitas dari sistem operasi akan meningkat, jika sebelumnya sering mengalami crash/error dapat diperbaiki dengan update. 

Sumber :


Selasa, 17 Oktober 2017

Tugas 1 Softskill Matakuliah Audit Teknologi Sistem Informasi

Nama : Rahmat Juniarto
NPM  : 18114804
Kelas: 4KA10


1. Jelaskan peranan teknologi sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari! Berikan contoh penerapan/pengaplikasian teknologi sistem informasi dalam bidang pendidikan! 

Jawaban :

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi seakan-akan tidak dapat dipisahkan.

Teknologi pembelajaran seiring waktu terus mengalami perkembangan. Dalam pembelajaran sehari-hari materi berupa audio/data, video/data, audio/video dapat didapat dengan mudah dengan internet, internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadi komunikasi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakterisitik internet memungkinkan terjadinya proses belajar dari jarak jauh atau e-learning menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

2. Kendala-kendala apa saja yang terdapat dalam penerapan/pengaplikasian teknologi sistem informasi! Jelaskan!

Jawaban :

- Sumber Daya Manusia

keberhasilan penerapan teknologi adalah dari sumber daya manusianya itu sendiri, bila SDM manusia bisa menjalankan ataupun mengembangkan teknologi informasi yang sudah ada maka manfaatnya akan sangat dirasakan oleh masyarakat luas. namun apabila SDM tidak mendukung maka teknologi sistem infomasi tidak akan terpakai.

- Partisipasi Pengguna 

partisipasi pengguna juga merupakan salah satu penentu keberhasilan, contohnya end-user teknologi sistem informasi dikatakan berhasil apabila end-user merasa puas terhadap teknologi sistem infomasi yang ada.

- Infrastruktur yang Memadai

Infrastruktur yang memadai juga merupakan salah satu kendala penerapan teknologi informasi. Untuk mendapatkan teknologi informasi yang bagus maka dibutuhkan Infrastruktur yang bagus pula seperti hardware, software, dan Jaringan.

3. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian teknologi sistem informasi! 

Jawaban :

Berikut ini adalah keuntungan dari teknologi sistem informasi :

- Membantu mempercepat pekerjaan manusia

dengan menggunakan teknologi sistem informasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih cepat dan mudah. Misalnya, proses pembuatan proposan yayasan sosial, apabila menggunakan mesin ketik akan diperlukan waktu yang lama dengan keakuratan yang rendah.

- Mempermudah komunikasi jarak jauh

sebelum adanya teknologi sistem informasi seperti sekarang ini, proses komunikasi masih bersifat analog. untuk mengirimkan kabar menuju keluarga yang letaknya jauh membutuhkan waktu yang lama. Dengan teknologi sekarang, hanya dengan hitungan detik pesan dapat diterima oleh keluarga / penerima pesan.

Berikut adalah kekurangan dari teknologi sistem informasi :

- Munculnya sifat individualis

seringnya menggunakan teknologi sistem informasi dapat menimbulkan sifat individualis dikarenakan jarangnya bersosialisasi ke sesama manusia.

- Malas beraktivitas

dijaman yang serba mudah sekarang ini, apapun yang ingin didapat / di beli menjadi lebih mudah. sebelum adanya teknologi sistem informasi seperti sekarang ini, masyarakat harus datang langsung ketempat untuk membeli namun sekarang hanya dari smartphone apapun bisa dibeli dan langsung dikirimkan kerumah.

Sumber :

https://kangriyanto.wordpress.com/2011/04/01/penerapan-teknologi-informasi-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://mawardi48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/09/25/faktor-faktor-kegagalan-dan-keberhasilan-dalam-penerapan-sistem-informasi-pada-perusahaan/

http://ueu201411238.weblog.esaunggul.ac.id/mata-kuliah/aplikasi-komputer/tugas-2/keuntungan-dan-kerugian-teknologi/

Senin, 02 Januari 2017

Penalaran(M10)



Ketidakpastian
Ketidakpastian (uncertainty) dapat dinyatakan dalam tiga model :
- Numerik (Numeric) 
- Grafik (Graphic)
- Simbolik (Symbolic)

Numerik: Metode yang paling umum untuk merepresentasikan ketidakpastian adalah Numerik, dengan menggunakan skala dari dua angka ekstrim (0 menggambarkan sangat ketidakpastian, sedangkan 1 atau 100 menggambark.an sangat kepastian. Problem: Orang cenderung tidak konsisten menilai.

Grafik: Orang sering sulit mengerti angka-angka. Dengan menggunakan horizoltal bar, dapat membantu pakar dalam menggambarkan kepercayaannya dalam kejatian (event) tertentu. Problem : grafik tidak seakurat numerik PAKAR A PAKAR B.

Simbolik: Beberapa pakar tidak biasa memberikan angka dalam skala, mereka lebih suka memberi ranking. Contohnya : Likert Scale dan Ranking. Very Unlikely–Unlikely–Neutral–Likely - Very Likely.

Probabilitas & Teorema Bayes


Probabilitas matematis adalah idealisasi dari apa yang terjadi terhadap frekuensi relatif setelah pengulangan sejumlah tak hingga eksperimen random.

Model Probabilitas:

Sample Space
-set dari semua keluaran (outcomes) yang mungkin dari eksperimen random (S).
Event
-suatu keluaran (outcome) atau satu set outcomes dari suatu eksperimen.
Ukuran Probabilitas
-adalah suatu bilangan atau fungsi yang memetakan dari events pada sample space ke bilangan real antara 0 dan 1.
Probabilitas dari semua outcomes yang mungkin (yaitu sample space) harus sama dengan 1.

Model Probabilitas

•Contoh : Pelemparan(toss) suatu dadu
•Sample Space : S ={1,2,3,4,5,6}
•Event : A = {muncul angka genap},
             B = {muncul angka ganjil},
    D = {muncul angka 2}
•Ukuran Probabilitas : P(A)= 0,5; P(B)= 0,5; P(D)= 1/66

Aturan-Aturan Probabilitas

Probabilitas dari sembarang event P(A) harus memenuhi 0 < P(A) < 1
Complement Rule = complement dari sembarang event A adalah event A tidak terjadi
àP(Ac) = 1 -P(A)
Contoh: Lempar suatu dadu:
S = {1,2,3,4,5,6}; mis A = {2,4}, Ac = {1,3,5,6}; P(A) = 1/3; P(Ac) = 1-1/3 = 2/3
Addition Rule = untuk dua events A dan B yang terpisah/ disjoint (no common outcomes) P (A or B) = P(A) + P (B)
Contoh: Lempar suatu dadu:
S  = {1,2,3,4,5,6}; mis A = {2}, B = {1,3,5}; P(A or B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 1/2 = 2/3
Multiplication Rule = duaevents A danB adalah independent, jika diketahui bahwa salah satu terjadi / muncul tidak mengubah probabilitas yang lain muncul P(A and B) = P(A)*P(B)
Contoh:
LemparsepasangdaduS = {(1,1),(1,2),....(6,6)}
à36 kemungkinan out comes misA  = {dadupertama6} = {(6,1),(6,2),(6,3),(6,4),(6,5),(6,6)} misB = {dadukedua1} = {(1,1),(2,1),(3,1),(4,1),(5,1),(6,1)} MakaP(A) = 6/36 = 1/6; P(B) = 6/36 = 1/6 dan P(dadupertama6, dadukedua1) = P(A and B) = 1/36 = P(A) P(B)

Teorema Bayes

Teorema Bayes
Untuk dua event A dan B yang mempartisi sample space, yaitu (A atau B) = S dan event ketiga C ditentukan di atas A dan B.
Contoh: Lempar sepasang dadu S = {(1,1) (1,2), .... (6,6)} à36 kemungkinan outcomes.
Mis A ={jumlah dadu 9 atau lebih besar},A = {(6,3),(5,4), (4,5), (3,6), (6,4), (5,5), (4,6), (6,5), (5,6), (6,6)}B = Ac= {jumlah dadu 8 atau kurang} = {(1,1) , (1,2,) ....(6,2), ...(2,6)} ---cat P(A) = 10/36 dan P(B) = 26/36
 
Faktor Kepastian (Certainty Factor)

Tujuan utama penggunaan factor kepastian adalah untuk mengolah ketidakpastian dari fakta dan gejala dengan menghindarkan keperluan data dan perhitungan yang besar. Factor kepastian diperoleh dari pengurangan nilai kpercayaan (measure of belief)m oleh nilai ketidak percayaan. Faktor kepastian membuat beberapa asumsi yang memudahkan tingkat kepercayaan dan beberapa persamaan aturan yang mudah untuk mengkombinasikan tingkat kepercayaan sebagai program dalam mencapai kesimpulan akhir.

CF(HE) = MB(H,E) – (MD(H,E)
CF(H,E) : Certainly factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai -1 menunjukan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukan kepercayaan mutlak.
MB(H,E) : ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,E) : ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbeliefe) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
Kombinasi aturan
Metode MYCIN untuk menggabungkan evidence pada attecedent sebuah aturan ditunjukan oleh Tabel 2.3 dibawah ini (Giarattano dan Riley, 1994).
Tabel 2.3 Aturan MYCIN untuk mengobinasikan evidence antecedent
Evidence, E Antecedent Ketidakpastian
E1 dan E2 Min[CF(H,E1), CF(H,E2)]
E1 OR E2 Max[CF(H,E1),CF(H,E2)]
TIDAK E -CF(H,E)
Berikut ini adalah contoh ekspresei logika yang mengombinasikan evidence:
E = (E1 DAN E2 DAN E3) ATAU (E4 DAN BUKAN E5)
Gejala E akan dihitung sebagai :
E= max[min(E1,E2,E3), min(E4,-E5)]
Untuk nilai :
E1= 0,9 E2 = 0,8 E3=0,3
E4=-0,5 E5=-0,4
Hasilnya adalah :
E = max[min(0,9,0,8,0,3), min(-0,5,-0,4)]
= max(0,3,-0,5)
=0,5
Bentuk dasar rumus certainly factor sebuah aturan JIKA E MAKA H adalah sebagai berikut :
CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E)
Dimana
CF(E,e) : certainly factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e
CF(H,E) : certainly factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e) =1
CF(H,e) : certainly factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e
Berikut ini adalah contoh kasus yang melibatkan kombinasi certainly factor :
JIKA mengalami gejala motorik secara bilateral, dapat berupa ekstensi tonik dari semua ekstremitas selama beberapa menit, disusul dengan gerakan yang sinkron dari otot-otot tersebut
DAN menunjukan komponen tonik dan klonik
DAN setelah sawan berhenti kesadaran belum pulih dan tertidur
DAN sebelum sawan ada gejala prodomoral berupa kecemasan yang tidak menentu atau rasa tidak nyaman
MAKA tipe sawan tonik-klnik primer, CF: 0,7
Dengan menggap
E1 : mengalami gejala motorik secara bilateral, dapat berupa ekstensi tonik dari semua ekstremitas selama beberapa menit, disusul dengan gerakan klonik yang sinkron dari otot-otot tersebut”
E2 : “menunjukan komponen tonik dan klonik”
E3 : “setelah sawan berhenti kesadaran belum pulih dan tertidur”
E4 : “sebelum sawan ada gejala prodomoral berupa kecemasan yang tidak menentu atau rasa tidak nyaman”
Nilai certainly factor hipotesis pada saar evidence pasti adalah :
CF(H,E) = CF(H,E1,E2,E3,E4,e)
= 0,7
Dalam kasus ini, kondisi pasien tidak dapat ditentukan dengan pasti. Certainly factor evidence E yang dipengaruhi partial evidence e ditunjukan dengan nilai sebagi berikut :
CF(E1,e) = 0,5
CF(E2,e) = 0,8
CF(E3,e) = 0,3
CF(E4,e) = 0,7
Sehingga CF(E,e) = CF(H,E1,E2,E3,E4,e)
= min[CF(E1,e), CF(E2,e), CF(E3,e), CF(E4,e)]
= min[0,5,0,8,0,3,0,7]
= 0,3
Nilai certainly factor hipotesis adalah :
CF(H,e) = CF(E,e) * (CF(H,e)
= 0,3 * 0,7
= 0,21


Teori Dempster-Shafer


Teori Dempster-Shafer adalah teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions(fungsi kepercayaan) dan plausible reasonin (penalaran yang masuk akal). Digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi (fakta) yang terpisah untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.Teori Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian (Kusumadewi, 2003) berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer.
Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara lengkap dan konsisten. Ketidakkonsistenan yang tersebut adalah akibat adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang seperti itu disebut dengan penalaran non monotonis. Untuk mengatasi ketidakkonsistenan tersebut maka dapat menggunakan penalaran dengan teori Dempster-Shafer. Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval:

[Belief,Plausibility]



Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Dimana nilai bel yaitu (0-0.9).
Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 – Bel (-s) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan-s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(-s)=1, dan Pl(-s)=0.

Contoh :
 Diketahui nilai belief  adalah 0,5 dan nilai plausibility adalah 0,8 untuk proposisi “the cat in the box is dead”
 Bel = 0,5
 Fakta yang mendukung proposisi tersebut memiliki nilai kepercayaan sebesar 0,5
  Pl = 0,8
  Fakta yang melawan proposisi tersebut hanya memiliki nilai kepercayaan sebesar 0,2

Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya frame of  discernment (θ) yaitu semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Nilai probabilitas densitas (m) mendefinisikan elemen-elemen θ  serta semua subsetnya. Jika θ berisi n elemen, subset dari θ adalah 2n


Sumber :

http://p_musa.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/7670/uncertainty.pdf_green
https://wahyualamsyah.files.wordpress.com/2013/10/d3-sta2013-probabilitas-dan-teorema-bayes.pdf
https://koleksipengetahuan.wordpress.com/2010/01/15/faktor-kepastian-certainty-factor/
http://pipittahta.blogspot.co.id/2015/06/teori-dempster-shafer.html