Rainbow Pinwheel Pointer

Senin, 15 Juni 2015

Filsafat Heracleitos

TUGAS 4

ILMU BUDAYA DASAR

“Filsafat Heracleitos”


Rahmat Juniarto
18114804
1KA08


Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika

Mei 2015







Latar Belakang
        
  Heracleitos adalah bangsawan di Efesus, dan menurut Diogenes, hidup sekitar masa olimpiade ke 69 atau zaman klasik. Heracleitos lahir di Efesus (535-475 SM), yang merupakan sebuah kota perantauan di Asia kecil, dan ia adalah kawan dari Phytagoras dan Xenophanes, akan tetapi lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap, karena untuk menelusuri gerak pikirannya sangat sulit. Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya, ia mempunyai kesan berhati tinggi dan sombong, sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat atau bodoh, juga mencela orang-orang terkemuka di negeri Yunani.

 Ia seorang yang berperangan melankolik, suka menyendiri, soliter. Ia memandang rendah orang-orang kebanyakan. Bahkan, orang-orang ternama dimasa sebelumnya seperti Homerus, Archilous, Hesiod, Pythagoras tidak dihargainya. Dalam bidang agama, Heracleitos tidak menghormati misteri-misteri. Ia mengajarkan pandangan yang panteistik.

Pengertian Filsafat
          Dari segi etimologi , filsafat berasal dari bahasa yunani philosophos (philos = pecinta, pencari ; dan sophia = hikmat, kebijaksanaan atau pengetahuan) yang berarti pecinta kebijaksanaan. Secara umum filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari seluruh realita sampai sebab-sebab yang paling dalam sebagai ilmu, filsafat juga merupakan pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren. Tapi kekhasannya adalah bahwa filsafat mau menyelidiki seluruh kenyataan sampai sebab-sebab paling dalam.


Filsafat Heracleitos

Paham relativisme menjadi semakin kuat atau mempunyai dasar setelah Heracleitos (544 - 484 SM) menyatakan, “you can not step twice into the same river, for the fresh waters are ever flowing upon you.” (Kamu tidak akan dapat terjun pada sungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir).

Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang menjadi atau selalu berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal: Panta rhei kai uden menci, artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai, dan tidak tahu satu orangpun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali. Alasannya oleh karena sungai pertama telah mengalir, berganti dengan air yang berada dibelakangnya. Demikian pula dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya, dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu itu adalah menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.

Dan juga menurut Heracleitos alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang dingin berubah  menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita mesti menyadari bahwa kosmos itu dinamis. Kosmos tidak pernah berhenti (diam); ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah.

Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan.  Itulah sebabnya ia sampai pada kongklusi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan atau stuffnya seperti yang dipertanyakan oleh filosof pertama itu, melainkan prosesnya. Pernyataan “semua mengalir’ berarti semua berubah bukanlah pernyataan yang sederhana. Implikasi pernyataan ini amat hebat. Pernyataan itu mengandung pengertian bahwa kebenaran selalu berubah, tidak tetap. Pengertian adil pada hari ini belum tentu masih benar besok. Hari ini 2 X 1 = 2, besok bisa saja bukan dua.

Menurut Heracleitos, hakekat segala sesuatu itu adalah api. Mengapa ? . Bukan hanya sekedar ingin tampil beda dari filsuf yang lain, melaikan karena itu sesuai dengan inti pemikiran filosofinya. Menurut pengalaman, api hidup dengan cara memakan, mengubah benda lain menjadi api, yang berati benda apapun dapat berubah karena adanya api.

Konsep terpenting dalam pemikiran Heraclitos adalah Logos. Kata ini berasal dari bahasa yunani yang bisa berarti dua hal, yakni akal budi atau hukum. Logos adalah prinsip dasar dari seluruh kenyataan yang ada dialam termasuk gunung, sungai, laut langit dan seluruh yang ada diatas bumi. Heracleitos juga berpendapat, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini terdiri dari hal-hal yang bertentangan tersebut meghasilakn gerak dan perubahan. Misalnya siang dan malam, terang gelap, musim kemarau dan hujan. Inilah yang disebut Heracleitos sebagai prinsip yang bertentangan.

Pertentangan ini tidak akan pernah berhenti, melainkan terus bergerak menghasilkan perubahan-perubahan baru,  dalam rangkaian pemikiran ini, ia menyimpulkan bahwa sesuatu itu berubah dan mengalir.

Kesimpulan

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuannyapun demikian, yaitu bahwa pengetahuan yang sejati adalah pengetahuan yang berubah-ubah sehingga apa yang disebutnya sebagai realitas merupakan sesuatu yang khusus, jumlahnya banyak, dan sifatnya dinamis. Realitas merupakan dunia materi, dimana pada setiap realitas berbeda satu dengan yang lainnya, dan tidak ada hal yang tetap berlaku umum.


Inti Filsafat Heracleitos

          Heracleitos mengajak kita untuk berfikir dengan menggunakan akal budi kita untuk memahami kenyataan yang ada, yakni alam di sekitar kita. Bisa dibilang, dia adalah salah satu ilmuwan pertama karena memahami alam tidak dengan menggunakan ajaran agama atau mitologi pada jamannya, namun semata dengan akal budinya. Kata kunci disini yang amat penting, yaitu logos.
          Heracleitos juga mengajak kita melihat hidup sebagai bentukan dari hal-hal yang bertentangan yang saling bergesekan, dan menciptakan perubahan. Maka, kita tidak boleh memilih yang “baik” saja, tetapi juga kita perlu melihat yang “jahat”sebagai bagian dari hidup kita. Gesekan antara dua hal yang saling bertentangan (“baik” dan “jahat”) itulah yang menciptakan kehidupan, termasuk alam disekitar kita. Gesekan itu kadang dapat menghasilkan sesuatu yang baru dalam hidup ini

          Dan yang terakhir menurut saya, kata kunci disini adalah hidup tanpa beban . kita harus menjalani hidup dengan ringan, walaupun banyak hambatan yang kita temui, karena hambatan itu selalu berdampingan dengan hal-hal yang baik yang juga kita terima. Semua yang ada dialam ini selalu mengalir dan juga selalu berubah dengan seiring waktu.

0 komentar:

Posting Komentar